Selasa, 08 Maret 2011

Pelita Jaya Hadapi CLS Knights di Semifinal

Selasa, 8 Maret 2011
Foto: NBL
SURABAYA - Seperti telah diprediksi banyak pihak sebelumnya, Pelita Jaya Esia Jakarta tidak menemukan kesulitan berarti dalam mengalahkan lawan mereka Bimasakti Nikko Steel Malang.  Pada babak pertama NBL Championship Series ini, Pelita Jaya yang dimotori Andi Batam melibas Bimasakti dengan telak, 82-55. Menurunkan Kelly Purwanto dan Dimas Aryo Dewanto yang memiliki kecenderungan bermain cepat justru tidak searah dengan raihan angka Pelita Jaya di kuarter pertama. Pelita Jaya hanya mampu membukukan 12 angka di kuarter ini sementara Bimasakti hanya enam poin. Belum ada permainan menonjol dari kedua belah tim. Memasuki kuarter kedua, Pelita Jaya mulai menaikan tempo permainan. Jika pada kuarter pertama Kelly Purwanto menjadi pengatur serangan, kuarter kedua giliran Julius Iroth yang memainkan peran kunci tersebat. Melalu sebuah pola serangan yang apik, Julius bahkan mampu memasukan sebuah tembakan tiga angka dan membawa irama Pelita Jaya lebih tinggi. Andy Batam yang hanya mencetak dua angka di kuarter pertama menambah enam angka di kuarter kedua dan mempertahankan keunggulan Pelita Jaya menjadi 34-22. Andy Batam semakin kencang dan sangat sulit dihentikan oleh para pemain Bimasakti. Delapan angka tambahan dari Andy Batam di kuarter ketiga memantapkan keunggulan yang semakin sulit terkejar oleh Bimasakti. Disinggung mengenai evaluasi tim, pelatih Bimasakti Nikko Steel Malang, Eddy Santoso menjawab, “Saat pertandingan tadi, tim kami bermain terlalu terburu-buru, dengan akurasi yang buruk juga. Akibatnya kami, sulit mengimbangi tim Pelita Jaya.” Sebenarnya, Eddy mengaku cukup puas dengan defense timnya. ”Sebenarnya, sampai kuarter ketiga, defense bagus. Sayangnya three point nggak jalan. Margin-nya kalah. Tapi, mereka sudah berusaha sangat ketas, saya berterima kasih kepada seluruh pemain. Sekarang, kami harus membenahi diri untuk musim depan,” jelasnya. Bimasakti sendiri sebenarnya memberikan perlawanan yang cukup sengit melalui Bima Rizky yang mampu mencetak 12 angka hingga akhir kuarter ketiga. Namun Bimasakti tetap tertinggal 21 poin. Penampilan Andy Batam pada laga melawan Bimasakti ini patut diacungi jempol. Andy bermain keras tanpa memandang remeh lawan dan membukukan total 21 poin dan tujuh rebound. Meskipun unggul, Pelita Jaya mengaku masih kurang puas. “Kami memulai pertandingan dengan kurang memuaskan. Ada beberapa kendala seperti lay-up dan free throw yang tidak terlalu baik,” ujar headcoach Pelita Jaya, Rastafari Horongbala saat ditemui seusai pertandingan melawan Bimasakti sore tadi (8/3/2011). Dengan hasil ini, Pelita Jaya memastikan diri menjadi penantang Nuvo CLS Knights Surabaya di semifinal. CLS sudah terlebih dulu memastikan diri dengan mengalahkan Garuda Flexi Bandung, siang tadi. “CLS memiliki materi pemain muda dengan mental bagus. Kami harus bermain lepas apabila ingin memetik kemenangan atas CLS Knights pada semifinal nanti,” ungkap Rastafari. Pria yang juga terpilih sebagai Coach of the Year NBL Indonesia 2010-2011 ini berharap Pelita Jaya bisa mengembalikan mental juaranya. ”Sebab ini bukan reguler. Kalah, out. Mental juara harus tumbuh lagi,” harapnya. Laga semifinal antara Nuvo CLS Knights melawan Pelita Jaya Esia Jakarta akan berlangsung Kamis, 10 Maret 2010, pukul 13.00 WIB, di DBL Arena Surabaya.(msy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by : Boedy Acoy | copyright@2010 | Support by : Blogger